Penyerangan tentara Israel ke kapal kemanusiaan Mavi Marmara menewaskan sembilan orang dan melukai puluhan lainnya. Insiden tentara Israel ke kapal sipil itu akan dibawa ke Komisi Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
“Kami akan membawa peristiwa itu ke Jenewa, Komisi HAM PBB,” kata Presidium Mer-C Joserizal Jurnalis kepada VIVAnews, Minggu 6 Juni 2010.
Mer-C menggandeng kuasa hukum dari Tim Pembela Muslim untuk mengumpulkan data-data peristiwa penyerangan pada Senin 31 Mei lalu. Bila data terkumpul, Mer-C akan mengadukan itu ke Komisi HAM PBB.
“Kami akan mengadukan kejahatan kemanusiaan ini,” ujar Joserizal. “Kami berjuang di semua lini”.
Rencananya, Mer-C yang ada di Indonesia dan Tim Pembela Muslim akan menuju Yordania untuk mengumpulkan data-data. Tim Mer-C yang sudah ada di Amman, Yordania, yang juga korban serangan tentara Israel belum berencana kembali ke Indonesia.
Empat relawan Mer-C masih menunggu untuk mendapatkan visa Turki sebelum melanjutkan misi. Bila visa tidak didapat, relawan Mer-C terpaksa pulang ke Indonesia.
About me
- Unknown
Network
Sadikoye. Diberdayakan oleh Blogger.
0 komentar:
Posting Komentar
Silahkan isi kesan hati anda di sini !!!